Matahari terbenam layak bayi menutup matanya, perlahan, terkantuk-kantuk. Aku berjalan mengitari jalan ini untuk ke dua kalinya tapi perasaan ini jauh lebih melelahkan dua ratus kalinya.
Akankah ia datang?
Akankah ia menemputku?
Aku bosan dengan semua penantian ini...
Dua tahun lalu, di tempat ini kami berjanji bahwa hari ini kami akan bertemu kembali. Menyamakan hati menyatukan jiwa kami yang terluka.