Cinta yang Kembali

aku menangis disudut kamarku. meringkuk didalam redupnya cahaya kamarku untuk kesekian
kalinya.
sial, kenapa aku aku masih saja menangis untuknya.kenapa bayangan akan masa-masa yang
telah kulewati bersamanya terus saja berputar-putar dalam memori ingatanku.
hatiku sangat sedih, kesal, marah dan benci semuanya bercampur menjadi satu didalam
perasaanku yang kurasakan saat ini.
bodoh..., kenapa aku tidak bisa membuang perasaanku kepadanya walaupun dia sudah
seenaknya pergi meninggalkanku tanpa aku apa alasannya dan salahku sehingga dia melakukan
itu. mungkin dia sudah bosan kepadaku.
lupakan......


ya... aku harus melupakannya. aku harus mampu bangkit dari semua ini, semua kesedihan dan
masa lalu itu biarlah kukubur didasar hatiku. akan kukubur sedalam-dalamnya hingga aku tidak
bisa merasakannya lagi.
" airi... bangun. GUru sedang melotot kearahmu " ujar seseorang sambil mengguncang
badanku.
aku pun tersentak bangun dari tidur nyenyakku, karena guncangan dibadanku barusan.
" aku ngantuk yuri, kenapa kau membangunkanku" gerutuku
" bodoh.., lihat kedepan" ujar yuri lirih
aku pun menoleh kedepan dan mendapati pak guru sedang melotot kearahku, urat-urat
disekitar lehernya tampak menonjol keluar.
glekkk..
aku hanya bisa menelan ludah melihatwaah pak guru yang tampak seram sekali ketika marah.
dan kini aku tahu apa yang selanjutnya terjadi padaku karena telah berani membuatnya marah.
" AIRI... sekarang juga lari keliling lapangan sepuluh kali, biar kamu tidak tidur lagi saat saya
sedang menjelaskan " ujar Pak guru dengan suara yang menggelegar
sekarang aku sedang berlari mengitari lapangan sekolah dengan nafas yang terengah-engah,
dengan berlari seperti ini membuatku lebih nyaring berteriak lapar.....
ketika aku berhasil menyelesaikan hukuman bel istirahat pun berbunyi. dalam hati aku berteriak
kegirangan. aku berjalan disebelah yuri yang baru saja keluar dari kelas.
" bagaimana olah raganya airi?" tanya yuri dengan tampang cengengesan.
aku hanya mendengus kesal.
" tidak terlalu buruk, karena itu membuatku lebih sehat. tapi hukuman itu membuat perutku menjadi
sangat lapar"
yuri tertawa cekikikan mendengar jawabanku
" ya, tidak terlalu buruk untukmu mandi keringat pada tengah hari" ujarnya disela-sela tawanya.
behenti tertawa yuri! tawamu membuatku jengkel" ujarku dengan wajah jengkel
" oke..oke.., aku akan berhenti" ujar yuri tampak menahan tawanya.
" itu lebih baik" ujarku kemudian
kami pun segera memesan makanan.dan tak lama kemudian makanan yang kami pesan pun telah
datang.
"slurppp, nyammm" aku memakan dengan cepat sup miso pesananku
" bisakah kau makan dengan tidak berisik airi?! ujar yuri jengkel
aku hanya menyeringai kearahnya.
" aku hanya mencoba menikmati makananku yuri"
yuri hanya menekukkan bibirnya mendengar perkataanku.
aku tahu, kalau dia sekarang sedang jengkel denganku. karena setiap jengkel dia selalu
melakukan hal itu
tiba-tiba mendadak arisa siratu gosip muncul didepan kami dengan mata berbinar senang. kalau
dia sudah begitu berarti dia akan memberitahukan gosip terbaru dengan kami.
" berita hangat dan terbaru. besok kelas kita akan kedatangan murid baru" ujar arisa
"dari mana kau tahu? " tanya yuri heran
"arisa gitu lho, berita apapun akan terupdate dengan cepat oleh ku" ujarnya penuh percaya diri
" aku dengar murid baru itu cowok pindahan dari jepang. pastinya dong dia tampan. mana tau aja
entar dia kegaet sama aku. ih.. jadi malu deh mikirinnya" sambung arisa lagi dengan semangat 45
bagiku berita murid pindahan baru kekelas itu terasa sudah basi bagiku. jadi aku cuek-cuek saja
disamping aku juga tidak tertarik dengan berita itu
" ya sudah aku pergi dulu ya, mau memberitahukan berita terbaru ini pada yang lain. bye.."ujarnya
sambil berjalan pergi.
yuri hanya geleng-geleng kepala melihat arisa.
" benar-benar ratu gosip sejati" ujarku kemudian
yuri tampak mengangguk setuju dengan ucapanku tadi.

pagi itu kelas terlihat lebih ramau dari biasanya. mereka sibuk memperbincangkan murid baru
yang akan datang hari ini.
ckkk..ck..ckk.. hebat banget si arisa, dalam sehari gosipnya sudah tersebar luas hingga penjuru
sekolah, memang pantas gelar ratu gosip diberikan kepadanya.
tak lama kemudian wali kelas kami pak taka masuk kedalam kelas. guru bercerita tentang
murid baru yang akan masuk kekelas ini. aku sama sekali tidak tertarik dengan hal itu, jadi aku
lebih memilih memandangi pohon sakura yang belum berbunga lewat jendela kelas dari pada
murid baru itu.
" halo semuanya nama saya ryosuke masuda, saya pindahan dari jepang." ujar murid baru itu
glekkk...
aku terkejut dengan nama yang tak asing lagi terdengar ditelingaku ini. aku menoleh kedepan dan
terbelalak kaget ketika mendapati sosok yang sangat familiar bagiku. sosok dengan mata coklat
muda dengan pandangan yang lembut dan rambut hitam dengan model acak yang tampak lebih
panjang dari terakhir aku melihatnya, dan wajah tampannya yang tetap menawan.
kenapa dia kembali setelah dua tahun pergi dan menghilang tanpa kabar. kenapa dia tiba-tiba
muncul dihadapanku saat ini.
padahal aku ingin mengubur bayangan dan kenangan tentangnya didasar hatiku paling dalam.
namun sekarang itu terasa tidak bisa kulakukan lagi karena yang muncul bukan sekedar bayangan
atau kenangan tetapi sosok aslinya.
degg...
mata kami beradu pandang, dengan cepat aku mengalihkan pandangan darinya. takut bila rasa
rindu dan cinta yang telah kucoba kukubur didasar hatiku kembali menguasaiku, dan melupakan
apa yang telah dilakukaknnya kepadaku.
rasa rindu, marah, dan benci bercampur aduk menjadi satu dalam hatiku.
aku berusaha untuk tidak ambil pusing dengan dengan keberadaannya, berusaha menganggapnya
tidak ada. aku benar-benar tidak ingintahu apapun tentangnya.
begitu bel istirahat berbunyi aku langsung menarik yuri pergi dari kelas menuju taman sekolah. yuri
tidak tahu masa laluku bersama ryosuke, karena kami mulai bersahabat saat awal masuk sekolah
di SMA ini. aku sekarang membutuhkan yuri untuk mendengarkan persaanku saat ini. mungkin
sudah saatnya aku menceritakan semua ini kepada yuri.
setelah kami duduk ditaman sekolah yuri duduk sambil menatapku kesal. jelas saja dia kesal
karena tiba-tiba ditarik kesini tanpa mengatakan apa-apa, dan harus melewatkan makan siang
dengan menu favoritnya.
" sekarang, bisakah kau jelaskan padaku airi apa alasan kau menarikku dengan paksa kesini?!"
tanya yuri sambil menaikkan sebelah alisnya
tiba-tiba air mataku mengalir begitu saja. membuat yuri panik bukan main
" aduh, kenapa kau menangis airi. apa kau sedang sakit? kalau iya kita sebaiknya ke UKS saja"
ujarnya panik
aku menggeleng pelan.
"aku ingin curhat yuri " ujarkudengan sesenggukan
" yuri  mengelus punggungku pelan untuk menenangkanku.
aku pun menceritakan semuanya kepada yuri tentang masa laluku dengan ryosuke. yuri
mendengarkanku dengan baik dan hanya mengangguk pelan saat aku bercerita.
setelah menceritakan semuanya pada yuri perasaanku sekarang menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
"aku mengerti airi bagaimana perasaanmu saat ini. tapi apakah kau tidak mau tahu atau
penasaran alasan dia tiba-tiba menghilang dan muncul lagi dihadapanmu?" tanya yuri pelan
aku menggeleng pelan.
"sekarang aku sedang tidak ingin bertemu dengannya yuri. aku belum siap, apalagi mendengar
alasan kenapa dia tiba-tiba hilang ddan meninggalkanku tanpa kabar. mungkin nanti bila aku sudah
siap aku akan menanyakanny, bila dia tidak amu mengatakannya terlebih dahulu" ujarku
masih sesenggukan.
" aku mengerti. tenang saja kau masih punya aku sebagai sahabatmu airi" ujar yuri tersenyum
" mungkin kita harus bolos pelajaran selanjutnya, karena kau tampak berantakan sekali airi" ujar
yuri melirikku sambil tersenyum
aku hanya tersenyum masam mendengar perkataannya
" apa aku tampak begitu berantakan" tanyaku sambil meliriknya
" sangat berantakan, matamu tampak bengkak besar, apa lagi ingusmu itu" ujarnya sambil tertawa
sambil menunjukku
" aku tahu, " rutukku sambil mengelap hidungku dengan sapu tangan yang sering kupakai untuk
mengelap keringat
" tunggu disini, aku akan mengambilkan tas kita didalam kelas. aku tidak mau kau kembali kekelas
dengan tampang seperti itu " ujar yuri beranjak pergi
akhirnya hari itu kami bolos jam pelajran setelah istirahat, dan mampir ke toko eskrim.

dua hari ini aku memutuskan untuk membolos sekolah dengan dalih sakit, padahal sebenarnya aku
mau menghindari ryosuke. aku tahu kalau aku tidak bisa menghindarinya terus-terusan apalagi
harus terus tidak masuk sekolah, jadi aku memutuskan untuk masuk sekolah hari ini tapi dengan
berusaha untuk tetap menghindari ryosuke.
" aku senang melihatmu hari ini airi,apa kau sudah sehat airi?" tanya yuri sambil melihatku dengan
perhatian
" ehm... ya, aku sudah merasa lebih baik. aku lapar .. ayo kita kekantin" ujarku sambil menarik airi
ketika aku menyadari ryosuke sedang berdiri dipintu kelas sedang memandangiku.
aku sesampainya dikantin aku hanya memesan es jeruk.
"bukannya kau lapar airi?? kenapa kau tidak memesan makanan dan hanya memesan minuman?"
tanya yuri heran
" ah, tidak... hanya saja rasa lapar diperutku tiba-tiba hilang" ujarku sekenanya
" bagaimana bisa?" tanyanya tidak mengerti
"ah, aku haus aku minum dulu" ujarku mencoba mengalihkan pembicaraan dan segera meneguk
orange juice yang kupesan
" maaf, bisa aku pinjam airinya sebentar?" celetuk seseorang
aku dan yuri sama-sama menoleh kearah suara barusan.
hampir saja aku menyemburkan orange juice yang sedang kuminum kearah yuri setelah melihat
orang yang bicara barusan itu ternyata ryosuke tapi untungnya aku bisa langsung membekap
mulutku untuk tidak menyemburkan minuman itu.
" oh, silakan asal kau jangan membuatnya menangis" ujar yuri
aku melotok galak kearah yuri. bisa-bisanya dia mengizinkan makhluk itu membawaku pergi.
dengan cepat ryosuke menyambar tanganku dan menarikku pergi dari kantin menuju kebelakang
sekolah.
"apa-apaan kau ini, lepaskan tanganku" ujarku memberontak dari genggaman tangannya yang
terlalu erat. rontaanku terasa sia-sia saja dalam genggamannya.
tiba-tiba dia menarikku kearahnya, aku yang tiba-tiba ditarik jadi tidak bisa menyeimbangkan
badanku dan reflkek tubuhku jatuh kedalam pelukannya.
dia memelukku dengan erat.
"lepaskan aku bodoh" teriakku kesal dan kembali meronta
rontaanku kali ini berhasil membuatku lepas darinya.
dia menatapku sedih.
" apa kau sudah lupa denganku airi?" tanya ryosuke sambil menatap mataku dalam-sdalam
" aku tidak mengenalmu, kau salah orang" ujarku berbohong dan mengalihkan pandangan kearah
rumput yang kupijak.
"kau bohong" ujarnya kemudian
" tidak, aku tidak bohong. aku memang tidak mengenalmu" ujarku lagi
" tatap mataku kalau begitu airi dan katakan bila kau memang tidak mengenalku" pintanya
aku tidak berani menatap matanya karena tahu dia pasti bisa dengan mudah melihat suatu
kebohongan dari mataku.
" apa kau marah dan membenciku karena aku tiba-tiba menghilang tanpa kabar?" tanyanya lirih
sambil meraih tanganku dan menngenggamnya
" aku menatapnya tajam, dan mencoba menahan tangisku.
"ya, aku sangat membenci dan marah kepadamu. sampai-sampai perasaanku jadi sesak" teriakku
marah
aku segera menyentakkan tanganku dari genggamannya dan berlari pergi meninggalkannya.
air mata sudah berkumpul dipelupuk mataku hendak tumpah ruah mengalir bersama perasaanku
yang sekarang terasa sangat kacau.
perasaan itu masih ada untuknya tapi aku menekannya dalam-dalam dengan menggantinya
dengan perasaan benci dan marah. kenapa susah sekali untuk melenyapkan perasaan ini dengan
semua yang terjadi. kenapa hatiku masih mencintainya?!
rasanya aku tidak bisa melanjutkan pelajaran selanjutnya akhirnya hari ini aku memutuskan untuk
izin pulang lebih cepat dengan alasan kalau ada urusan keluarga mendadak.

hari ini aku bangun kesiangan, untunglah setelah aku mengingat-ingat ternyata hari ini hari minggu
dan aku kembali berbaring dikasur sambil menatap langit-langit kamarku.
aku tahu aku tidak bisa terus begini, lari dari masalah yang aku tahu akan selalu mengikuti
layaknya bayanganku sendiri.
 aku mencoba untuk kembali memejamkan mata berharap bisa kembali kealam mimpi.
tidak bisa..., walau mataku terpejam masalah itu seakan berputar-putar dikepalaku.
aku pun memutuskan untuk bangun dan melihat keadaan diluar.
kulihat langit tampak mendung.., sama seperti hati ku saat ini. aku rasa sebentar lagi  hujan akan
turun.
akhir-akhir ini cuaca tampak tak menentu, mungkin karena efek dari global warming yang semakin
sering terjadi.
aku menghela nafas dan memutuskan untuk jalan-jalan sebentar ketaman yang letaknya tidak jauh
dari kompleks tempatku tnggal walau cuaca kini tampak mendung agar aku bisa sedikit merileks
kan pikiranku sesaat.
 tak lama kemudian aku mulai menyusuri jalanan dengan tatapan kosong menuju taman.
saat tiba ditaman suasana disana tampak sepi, mungkin orang-orang enggan untuk keluar rumah
dengan langit yang terlihat mendung.
kini aku sendirian duduk di bangku taman menatap sekeliling dengan datar dan sibuk dengan
pikiranku sendiri hingga tidak menyadari ada orang lain selain aku sedang berdiri ditaman tak jauh
dari tempatku duduk.
"airi..." lirih suara itu
aku menoleh dan terkejut karena mendapati ryosuke berdiri didepanku.
"eh? se..sejak kapan kau ada disini?" tanyaku terbata-bata
"baru saja" ujarnya
dan kami pun kembali diam, aku canggung berada didekatnya
rasa sedih itu kembali menghantamku bila melihat ryosuke saat ini.
 air mata yang ingin mengalir kucoba tahan dengan menggigit bibirku.
 jangan menangis didepannya airi, karena itu akan membuatmu tampak lemah dihadapannya"
ujarku di dalam hati
" maaf aku harus segera pulang, cuaca tidak memungkinkan ku untuk berlama-lama diluar. pemisi"
ujarku bangkit dan berjalan menjauhinya.
tiba-tiba dia memegang tanganku, membuatku menoleh kearahnya
aduh... bagaimana ini, kalau lama bersamanya aku takut tidak bisa menahan air mataku lagi.
" aku mau kita bicara, tolong beri aku waktu" ujarnya dengan raut wajah memohon
bagaimana ini..., apa aku harus memberinya waktu untuk berbicara atau tidak?
setelah berpikir cukup lama akhirnya aku memutuskannya untuk memberikannya waktu untuk
berbicara denganku.
"bicaralah cepat, aku tak punya cukup waktu" ujarku dingin
" tak lama, aku hanya ingin meminta maaf kepadamu karena kepergianku saat itu tanpa kabar
kepadamu. kumohon jangan membenciku. aku lebih suka kau membunuhku saja dari pada harus
menerima kebencian darimu." ujarnya sambil menatapku dengan pandangan terluka
aku terkesiap melihatnya. maaf? apa aku harus memaafkannya?
aku tahu perasaanku masih untuknya, hatiku masih mencintainya walau berkali-kali aku mencoba
membuang dan mengubur hal itu.
"  saat itu ketika terakhir pertemuan kita, aku mengalami kecelakaan. aku mengalami luka parah,
dan kakiku setelah kecelakaan itu tidak bisa digerakan. aku lumpuh, namun dokter mengatakan
ada harapan aku bisa sembuh dan kembali berjalan bila mengikuti terapi fisik untuk kakiku karena
lumpuh yang kualami tidak terlalu parah
. setelah seminggu kejadian itu aku sengaja tidak memberi kabar apapun padamu karena takut
kamu akan sedih dengan keadaanku aku tahu kau akan marah padaku karena aku menghilang
tiba-tiba.
aku juga tidak mampu untuk menunjukkan wajah disekolah dengan keadaanku saat itu. aku takut
kau akan dihina orang-orang karena mempunyai pacar yang dalam keadaan lumpuh. aku tidak
mau melihatmu menangis dan sedih karena itu.
dan aku pun memutuskan untuk meneruskan terapi di jepang karena disana tempat pngobatan
untuk terapi fisik sepertiku sangat bagus, aku ingin segera sembuh dan kembali menemuimu.
hari-hari yang kulewati seperti siksaan untukku karena aku harus meninggalkanmu tiba-tiba tanpa
kabar, selain itu aku juga selalu merindukanmu. aku mengirim informan disini untuk selalu
memberikanku kabar tentangmu kepadaku.
setelah pengobatanku berhasil, dan aku bisa kembali berjalan aku memutuskan untuk kembali
kesini. mencari tahu keberadaanmu
. aku tahu kau sangat marah dan membenciku dan takut akan kehilanganmu.  aku pun
memutuskan untuk terus meminta maaf kepadamu dan mencoba mendapatkankembali  perasaan
milikmu yang dulu ada untukku.
maaf aku baru bisa mengatakannya, maaf  kalau aku egois. " ujarnya dengan wajah sedih dan
pandangan yang terluka
aku cukup terkejut mendengar penuturannya tadi, dan menatap matanya mencoba mencari
kejujuran dari kata-katanya tadi.
aku melihat kesungguhan dimatanya tidak ada kudapati kebohongan disana, dan aku melihat
kesedihan juga terpancar disana.
sekarang semua rasa itu bercampur aduk dihatiku.
 rasa marah dan dendam yang kupaksa ada dihatiku kini telah luruh bersama air mata yang
menetes dipipiku.
yang tertinggal kini rasa cinta dan rindu yang telah membuncah.
" apa kau mau memaafkanku?" tanyanya lembut
aku diam kemudian mengangguk pelan.
dia menarikku dalam pelukannya, dan aku tidak memberontak untuk lepas dari pelukannya.
"berjanjilah, jangan seperti itu lagi. jangan meninggalkanku lagi. seperti apapun kau aku akan tetap
mencintaimu" ujarku di sela-sela isak tangis
" aku janji tidak akan berbuat seperti itu lagi karena aku tidak bisa melihatmu sedih dan menangis"
ujar ryosuke sambil mengelus lembur rambutku
pelukan ryosuke tetap hangat, tidak berubah semenjak terakhir kami bertemu.
akhirnya hari itu untuk pertama kalinya setelah tangis dan rasa sedih yang menghantuiku beberapa
tahun ini aku dapat tersenyum bahagia.
kami pun kembali merajut hubungan yang sempat terputus beberapa saat.




The End...

Categories: , ,

0 komentar: